Rabu, 01 Mei 2013

Filled Under:

Surat Ar-Rahman





Ada apa dengan Surat Ar-Rahman??

Pernahkah anda membaca surat Ar-Rahman? Surat ar-Rahman adalah surat ke-55, terdiri dari 78 ayat.

Satu hal yang menarik dari kandungan surat ar-Rahman adalah adanya pengulangan satu ayat yang berbunyi :

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

FABIAYYI AALA`I ROBBI-KUMAA TUKADZDZIBAAN

"Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan ?"

Kalimat ini diulang berkali2 dalam surat ini. Apa gerangan makna kalimat tersebut ?


Surat ar-Rahman bagi saya adalah surat yang memuat retorika yang amat tinggi dari Allah SWT. Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, Allah bertanya: "Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?"

Menarik untuk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "dusta", bukan kata "ingkari", "tolak" dan kata sejenisnya. Seakan2 Allah ingin menunjukkan bahwa nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa diingkari keberadaannya oleh manusia. Yang bisa dilakukan oleh manusia adalah mendustakannya.

Dusta berarti menyembunyikan kebenaran. Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah diberi nikmat oleh Allah, tapi mereka. menyembunyikan kebenaran itu, mereka mendustakannya!

Bukankah kalau kita mendapat uang yang banyak, kita katakan bahwa itu akibat kerja keras kita ?


Kalau kita berhasil menggondol gelar Doktor, itu dikarenakan kemampuan otak kita yang cerdas, dan kita merasa hebat?

Kalau kita mendapat proyek, maka kita katakan bahwa itu akibat karena kita pandai melakukan lobby ?

Pendek kata, semua nikmat yang kita peroleh seakan2 hanya karena usaha kita saja. Tanpa sadar kita lupakan peranan Allah, kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan kita dan kita dustakan bahwa sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah.

Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kita dustakan?!

Anda telah bergelimang kenikmatan, tabungan, deposito, pundi2 uang anda telah penuh, telah berderet gelar di kartu nama anda, telah berjejer mobil di garasi anda. Ingatlah… baik anda dustakan atau tidak, semua nikmat yang anda peroleh itu akan ditanya oleh Allah nanti di hari kiamat.


ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan nikmat yang kamu peroleh saat ini" (QS. 102: 8)

Sudah siapkah anda menjawab serta mempertanggung jawabankannya ?

"Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya" (QS. an-Nahl/16: 18)

Tidak patutkah kita bersyukur kepada-NYA ? Mari mengucap Alhamdulillah sebagai bagian (minimal) dari rasa syukur kita.'


Sumber : FP Pusat Gamis Terbaru.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 Be a good muslimah (^_^).