( ALLAHUAKBAR ) TERNYATA YAHUDI TAKUT DENGAN WANITA SHALIHAH
Mungkin terasa ganjil, mengapa Yahudi sebagai bangsa yang pongah begitu
takut dengan perempuan? Jawabannya sederhana: membiarkan seorang wanita
tumbuh menjadi solihah adalah alamat
“kiamat” bagi mereka. Jika seorang ibu yang solehah mengasuh 5 anak
muslim di keluarganya untuk tumbuh menjadi generasi mujahid. Kita bisa
hitung berapa banyak generasi yang bisa dihasilkan dari 800 juta
perempuan muslim saat ini?
(QS. Al-Maidah : 82).Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik.
Ibu tidak saja adalah pihak yang dekat secara
emosional kepada seorang anak, tapi ia juga memiliki pengaruh besar
terhadap masa depan akhlak dari generasi yang dilahirkannya.
Maka kerusakan
anak akan amat tergantung dari kerusakan ibu yang mendidiknya. Oleh
karena itu, dalam bukunya Ma’rakah At Taqaaliid, Muhammad Quthb
mengemukakan alasan mengapa Islam mengatur konsep pendidikan yang
terkait dengan arti kehadiran ibu dalam keluarga. Ia menulis:
“Dalam anggapan Islam, wanita bukanlah sekadar sarana untuk melahirkan,
mengasuh, dan menyusui. Kalau hanya sekedar begitu, Islam tidak perlu
bersusah payah mendidik, mengajar, menguatkan iman, dan menyediakan
jaminan hidup, jaminan hukum dan segala soal psikologis untuk menguatkan
keberadaannya… Kami katakan mengapa ‘mendidik’, bukan sekedar
melahirkan, membela dan menyusui yang setiap kucing dan sapi subur pun
mampu melakukannya.”
( Yahudi Merusak Barat )
Kehidupan
Barat yang bebas sejatinya diawali dari kehendak dari kalangan wanita
untuk hidup bebas dan meredeka sesukanya. M. Thalib, cendekiawan muslim
yang telah menulis puluhan buku tentang pendidikan Islam juga menekankan
bagaimana proyek Zionis dibalik wacana pembebasan wanita di Barat.
Menurutnya kaum Yahudi memiliki peran kuat dibalik slogan Liberty,
Egality dan Fraiternity (kebebasan, persamaan dan persaudaraan) kepada
bangsa Perancis.
Hal ini dipropagandakan oleh Zionis dan
disebarkan ke penjuru dunia hingga kita bisa merasakan apa yang disebut
Hak Asasi Manusia dan Feminisme pada saat ini.
Dalam bukunya, “Pergaulan Bebas, Prostitusi, dan Wanita”, M. Thalib menulis,
“Slogan-slogan inilah yang membuat orang-orang bodoh turut serta
mengulang-ulanginya di seluruh penjuru dunia di kemudian hari, tanpa
berfikir dan memakai akalnya lagi.”
Barat
mengalami kehancuran total pada sisi masyarakatnya karena bermula dari
kehancuran moral yang menimpa wanitanya. Wanita-wanita Barat hanya
dikonsep untuk mendefinisikan arti kepribadian dalam pengertian yang
sangat primitif, yakni tidak lain konsep pemenuhan biologis semata.
Dosen dan pelacur bisa jadi sama kedudukannya mirip dengan perkataan
Sumanto Al Qurtubhy, kader Liberal didikan Kanada yang berujar, “Lho,
apa bedanya dosen dengan pelacur? Kalau dosen mencari nafkah dengan
kepintarannya, maka pelacur mencari makan dengan tubuhnya.”
Peperangan-peperangan
besar semasa hayat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, seperti:
Perang Badar, perang Uhud, perang Ahzab dan perang Tabuq seluruhnya
tidak lepas dari buah kelicikan bangsa Yahudi. Mereka mendorong dan
membujuk golongan-golongan bangsa Arab yang musyrik maupun yang kafir
agar bersatu padu menghancurkan dakwah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam dan Islam. Tatkala Rasulullah dan para sahabat dari perang Badar
pulang membawa kemenangan, maka seluruh kaum Muslimin Madinah menjadi
gembira. Pada waktu sampai di kota Madinah diberitakanlah kepada rakyat
nama tokoh-tokoh Quraisy yang mati terbunuh dalam perang Badar. Pada
saat bangsa Yahudi Madinah mendengar berita ini, seorang tokoh Yahudi
bernama Ka’ab bin Asyraf berusaha melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang
berisi kebimbangan-kebimbangan terhadap kemenangan kaum Muslimin dan
terbunuhnya tokoh-tokoh Quraisy. Setelah Ka’ab bin Asyraf memperoleh
penegasan kematian para tokoh Quraisy pada perang Badar tersebut, lalu
ia pergi ke Mekkah untuk membangkitkan semangat mereka kembali memerangi
Rasulullah. la membacakan puisi, menangisi kekalahan mereka dan para
korban perang itu di desa Al-Qalib. Usaha Ka’ab tidak hanya sampai di
situ saja, tetapi setibanya ia kembali di kota Madinah mulai ia membuat
puisi-puisi yang menyerang kehormatan wanita-wanita Islam Madinah.
Tindakan Ka’ab yang keji ini menimbulkan marah ummat Islam Madinah,
sehingga akhirnya ia dibunuh oleh salah seorang sahabat Nabi.
( Yahudi di Akhirzaman )
Kaum Zionis,
apakah mereka yang berada di Tanah Palestina maupun yang tersebar di
Amerika dan Eropa, sangat yakin bahwa era milenium ketiga ini merupakan
pintu gerbang pada akhir zaman. Entah sengaja atau tidak, kasus WTC 911,
dimana Menara Kembar WTC yang dilihat dari jauh bagaikan sebuah
gerbang, diruntuhkan, maka seakan terbukalah suatu era baru bagi
keyakinan ini.
Segala daya upaya mereka lakukan guna menghadapi
datangnya Messiah palsu yang mereka yakini - Dajjal, akan memimpin
mereka dari Kuil Sulaiman untuk menaklukkan dunia.
Namun ada
satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka
ini. Di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan
seluruh umat manusia, wabilkhusus umat Islam, dan menjadi pemimpin
dunia, namun di sisi lain mereka juga berlomba-lomba menanami Tanah
Palestina yang mereka duduki secara tidak sah, dengan pohon ghorqod
(nama latin: Nitraria retusa).
Ada sebuah
hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini: “Tidak akan terjadi
kiamat hingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh
mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon,
lalu batu dan pohon berkata: ‘Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di
belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka, itu
adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi,” (HR Muslim VII/188, Bukhari
IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/30).
Panggilan universal,
sebutan MUSLIM, bukan sebutan bangsa tertentu, dimana yang pastinya
mereka hamba Allah yang merupakan didikan kaum Muslimah Shalihah yang
memahami Quran dan Sunnah tidak setengah-setengah atau korban propaganda
zionis yang menguasai kehidupan, damai ala mereka tetapi mereka selalu
licik menanamkan kerusakan hingga korban akibat maksiat disegala bidang
akibat dunia dijauhkan dari nilai-nilai Ilahi.
Melihat ulah
para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan
pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum
Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, dimana mereka akan
dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya
tempat yang bersedia dijadikan tempat persembunyian (perlindungan) kaum
Yahudi. Dari keyakinan mereka terhadap pohon itu, mereka yahudi juga
memahami bagaimana gencarnya menjadikan Islam sebagai bahan fitnah agar
terus menjadi kerdil beserta propagandanya, yang paling besar adalah
propaganda mereka dalam bidang peradaban yang merusak moral kaum wanita
sebagai calon bunda, Semoga Allah menolong kita, silahkan disebarkeun...
(Yusuf Mansur Network)
Sumber : FP Apple
Rabu, 26 Desember 2012
Filled Under:
TERNYATA YAHUDI TAKUT DENGAN WANITA SHALIHAH
Posted By:
Nita Amelia
on 14.26
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar